Translate

Laman

Partner

Senin, 18 November 2013

Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Penjualan Produk/Jasa.


Sebagai seorang pebisnis dan pelaku pasar, tentunya kita menginginkan setiap produk atau jasa yang dijual akan diterima dan pastinya laku di pasaran. Dan dari usaha pemasar, apakah aktivitas jualan hanya sekedar menjual dan dibeli oleh pelanggan saja? Bagaimana bila pesaing di bidang yang sama memiliki inovasi akan produknya? Bagaimana bila pelanggan merasa jenuh akan produk yang kita jual? Bagaimana bila pelanggan beralih ke produk pesaing? Bagaimana bila packakging dan tampilan produk biasa-biasa saja?
Nah, sebenarnya masih banyak lagi “bagaimana” yang lain yang bisa membuat pebisnis menjadi aware akan status produknya di pasar, mau menjadi pemimpin pasar atau hanya sebagai peserta dalam persaingan. Daripada pusing hanya memikirkan “bagaimana”, bahasan berikut ini mungkin bisa menjadi jalan keluar dari masalah tersebut.
Diferensiasi produk, dilihat dari namanya sudah tersirat bahwa strategi ini bertujuan untuk membuat pebisnis siapapun itu mampu membuat produk/jasa yang dihasilkannya tidak mainstream sehingga bisa mengambil hati pelanggan dan pastinya bisa memenangkan pasar. Definisi dari diferensiasi produk itu sendiri adalah sebuah strategi dari pebisnis untuk memodifikasi atau mendesain produknya sehingga membuat produk tersebut menjadi berbeda dari produk para pesaingnya.
Desain dan modifikasi produk ini, menurut Kotler bisa dikualifikasikan menjadi beberapa hal:
1.       Bentuk (bentuk fisik dari produk)
2.       Fitur (aplikasi, kegunaan yang membedakan dari produk pesaing)
3.       Mutu Kinerja dari produk (kualitas dari produk yang dihasilkan)
4.       Mutu kesesuaian (produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan pasar/konsumen yang dituju)
5.       Daya Tahan (sebarapa lama produk tersebut bisa bertahan dalam masa pakainya)
6.       Keandalan Produk (apakah produk tersebut bisa diandalkan dalam setiap aktivitas konsumen)
7.       Mudah Diperbaiki
8.       Gaya (produk yang dihasilkan mampu mewakili gaya pada waktunya)
9.       Rancangan/Design
Lalu apa sih keuntungan dan fungsi dari diferensiasi produk untuk pebisnis itu sendiri? Diferensiasi produk memiliki fungsi sebagai berikut:
-          Produk yang mudah diingat, apabila pebisnis tau cara dan strategi untuk bagaimana membuat produknya berbeda dari produk pesaingnya maka para pelanggannnya pasti akan mengingat produk tersebut, karena apa yang ditawarkan kepada pasar berbeda dari produk yang lain.
-          Keunggulan  produk, dengan adanya diferensiasi produk maka produk yang dihasilkan akan memiliki  perbedaan dan ke‘unik’annya sendiri dibanding produk lainnya maka dari itu produk tersebut akan lebih unggul dari produk yang lainnya.
-          Mengurangi rasa bosan pada produk, diferensiasi akan membuat produk menjadi lebih variatif, dengan inovasi-inovasi baru dari produk akan membuat pelanggan tidak bosan akan produk yang itu-itu saja. Sehingga alternative pembelian pun semakin beragam.
-          Membentuk brand image, sebenarnya sama fungsinya dengan fungsi yang pertama. Dimana dengan adanya diferensiasi dan bertambahnya pilihan produk di pasaran maka produk tersebut akan membentuk brand image-nya dimasyarakat dengan sendirinya. Masyarakat akan memiliki pandangan tersendiri akan produk tersebut.

Dari diferensiasi produk ini saya coba tambahkan tentang buying behavior yang berkaitan dengan diferensiasi produk:
-          Complex Decision Making: Pada model ini para pelanggan membeli barang dari merek apa saja, mereka tidak mengetahui perbedaan dari tiap-tiap merek yang ada, padahal sebenarnya ada fungsi dan fitur yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga memerlukan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian sehingga akan disadari perbedaan yang jelas diantara tiap-tiap merek.
-          Dissonance Buying Behavior: Pada model ini terdapat keterlibatan yang tinggi dari pelanggan dalam pembelian, dan konsumen mengetahui hanya terdapat sedikit perbedaan dari tiap merek yang ada. Dan pelanggan memberikan perhatianya pada harga dimana harga yang paling bersaing yang akan dipilih. Selain itu pelanggan juga mencari produk yang mereka rasa nyaman pada saat mereka pakai, dan untuk proses tersebut para pelanggan akan mencari info sebanyak-banyaknya akan produk dari merek yang akan mereka pakai.
-          Habitual Buying Behavior: Pada model ini pelanggan melakukan pembelian hanya berdasar pada kebutuhan dan bukan pada kesetiaan dari suatu merek. Jadi bila merek yang sudah lama dipakai tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggan maka pelanggan tidak perlu berpikir lama untuk memakai merek yang lain.

-          Variety Seeking Buyer Behavior: Pada model ini terjadi variasi penjualan, terutama harga. Sehingga pelanggan terlibat kegiatan pembelian yang rendah karena harga yang dipasang murah sehingga pelanggan mencoba untuk bergonta ganti merek.


Demikian beberapa ulasan mengenai diferensiasi produk. Semoga bermanfaat ya.


Regards,

AI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar